Menurut dr Richard Bandler, co-founder NLP, dalam Representational System NLP dikenal adanya tiga filter sebagai proses mendasar yang berhubung dengan peta dunia seseorang
Apa saja tiga filter tersebut?
Delete
Kita men-delete ( menghapus ) sebagian dari informasi. Bayangkan sebuah peta kota, tidak ada terlihat mobil di dalam peta tersebut, tidak terlihat pula atap-atap rumah dalam peta tersebut. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar – hingga Anda menghapus sesuatu yang penting seperti serangkaian blok bangunan dan menyetir melaluinya karena peta Anda mengatakan keapada Anda tidak ada blok bangunan tersebut!
Sebarapa sering Anda mengalami pengalaman seperti ini : Anda berjalan melewati jalan yang sudah sangat Anda kenali selama ini, dan tiba-tiba saja Anda melihat sepertinya ada toko yang baru ada di daerah tersebut. Anda masuk ke dalam, dan ketika Anda bertanya kepada petugas toko di dalam, Anda pun demikian terkejut ketika petugas toko itu mengatakan kepada Anda bahwa toko tersebut sudah ada di sana selama lima tahun!
Generalize
Pada saat membuat peta, kita menggunakan generalisasi. Apa yang dimaksud dengan menggeneralisasi?
Pada saat membuat peta dunia, kita senantiasa menggeneralisasi. Menggunakan perempuan peta di atas, semua jalan-jalan digambarkan sama dalam peta, ukuran dan warna yang sama, meskipun pada kenyataan jalan-jalan tersebut berbeda dari segi ukuran dan warna. Hingga ketika Anda memperhatikan sebuah bentuk warna biru yang Anda artikan sebagai sungai, danau ataupun laut
Melakukan generasi/Menggeneralisasi merupakan proses belajar. Anda bermain dengan api, Anda akan merasa panas dan terbakar, sehingga Anda mengerti untuk tidak menyentuh benda apapun yang panas. Hal ini bagus dan tepat dilakukan. Namun bagaimana apabila Anda mendapati rekan bisnis Anda ‘menusuk’ Anda dari belakang atau pasangan Anda berselingkuh dengan orang lain. Anda mengatakan pada diri Anda bahwa semua hubungan akan sia-sia dan semua orang di dunia ini tidak bisa dipercaya. Tentu pemahaman tersebut adalah sebuah pemahaman yang kurang tepat, karena Anda menyamakan segala sesuatu berdasarkan peristiwa yang Anda alami dan menjadikannya kesimpulan. Tentu saja, tidak semua hubungan berpasangan berakhir dengan perselingkuhan dan tidak semua rekan bisnis akan ‘menusuk’ dari belakang!
Distort
Filter berikutnya adalah distort atau dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah distorsi.
Apa itu distorsi?
Lagi-lagi kita menggunakan analogi peta dalam penjelasan filter ketiga ini. Sebuah peta kota lumrahnya lebih kecil dari sebuah kota dalam kenyataannya, bukan? Dan tentu saja datar : karena tercetak di atas secarik kertas. Dalam kehidupan sehari-hari, kita melakukan distorsi informasi setiap saat ketika kita membesar-besarkan masalah dari proporsi sebenarnya, entah Anda membuatnya lebih besar daripada kenyataan atau Anda mengecilkannya.
Kemudian, secara tidak sadar Anda ‘menambahkan arti’/ memberi label ke dalam peristiwa yang Anda lihat atau alami. Seperti misalnya seorang rekan kerja masuk ke dalam ruangan dengan wajah ditekuk dan tidak menyapa Anda seperti biasanya. Seketika Anda berpikir dia sedang kecewa, gusar, kesal atau… sedang marah dengan Anda!
Distorsi memang tidak selalu merupakan hal yang buruk. Kenyataannya, distorsi bisa membawa ke konklusi yang lumayan akurat. Yang paling penting dengan mengerti filter ini Anda menyadari bahwa ada sebuah proses filter yang sedang berlangsung dan apa yang Anda pikirkan/bayangkan dengan apa yang menjadi kenyataan dari yang Anda pikirkan/bayangkan bisa jadi merupakan hal yang berbeda.
Dan yang paling penting dari semuanya, apa yang Anda pikirkan sedang terjadi, semata hanyalah sebuah peta. Dan peta Anda tidak berarti harus sesuai dengan ‘peta-peta’ orang di sekeliling Anda. Ketika Anda bertahan dengan peta Anda, Anda akan yakin bahwa Anda yang benar. Dan orang lain dengan peta mereka juga yakin bahwa merekalah yang benar. Ketika peta Anda dan peta orang lain tidak sesuai antara satu dengan yang lain, pada saat itulah konflik dan ketidakcocokkan akan muncul.
Pada saat Anda mengerti hal tersebut di atas, Anda menyadari bahwa supaya dapat memiliki pilihan-pilihan yang lebih baik, hubungan dan interaksi yang lebih baik dengan orang lain, Anda harus memperlebar ‘peta dunia’ yang Anda miliki. Anda harus melihat hal yang sama namun dari perspektif-perspektif yang berbeda. Semakin rinci peta yang Anda miliki, semakin Anda memiliki keluluasan dan fleksibilitas.
Saran yang baik untuk memperlebar peta Anda adalah selalu update/upgrade ‘peta dunia’ Anda, karena pada saat seseorang berhenti ‘melihat apa yang ada di luar sana’ dan hanya bergantung kepada peta lama miliknya, mereka akan merasakan keterbatasan dan hambatan-hambatan yang ada – yang seharusnya tidak ada sama sekali, atau mereka akan berprilaku seolah-olah segala sesuatu seharusnya berjalan dengan baik, dan pada saat hal tersebut tidak terjadi seperti yang diharapkan, mereka kembali melakukan hal yang sama berulang-ulang.